Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Halo teman-teman! Bertemu lagi di blog saya di postingan ke 5 saya. Kali ini, saya akan membagikan tentang desain grafis. Selamat membaca!-Pengertian
Desain grafis atau rancang grafis adalah proses komunikasi
menggunakan elemen visual, seperti tulisan, bentuk, dan gambar yang
dimaksudkan untuk menciptakan persepsi akan suatu pesan yang
disampaikan.
-Latar Belakang
Sejarah desain grafis tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan seni rupa. Kata Desain Grafis pertama kali digunakan pada tahun 1922 di sebuah esai
berjudul New Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis oleh
William Addison Dwiggins, seorang desainer buku Amerika.
-Maksud dan Tujuan
Agar dapat memahami tentang desain grafis-Pokok Pembahasan
Unsur-unsur desain grafis yaitu:
1. Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang
menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lainnya.
Garis dapat diartikan sebagai goresan pensil, pena, atau mouse dalam
komputer dan lain sebagainya. Garis tidak mengenal istilah kedalaman (depth), dan
hanya memiliki ketebalan dan panjang, oleh sebab itu garis sering
dimaknai sebagai elemen satu dimensi. Bentuk garis memiliki banyak
variasi, bentuk garis itu sendiri biasanya dapat memaknai penggunaanya.
contoh penggunaan garis misalnya:
- Garis lurus, garis lurus biasanya diidentikan dengan kesan kaku, variasi ini biasanya digunakan sebagai simbol formalitas.
- Garis lengkung, penggunaan garis lengkung biasanya memberikan kesan lembut dan luwes.
- Garis zigzag, garis zigzag sering dimaknai sebagai garis yang keras sekaligus dinamis.
- Garis tidak beraturan, garis ini bisanya menimbulkan kesan fleksibel dan informal.
- Garis horizontal, horizontal melambangkan kesan pasif.
- Garis vertikal, vertikal sering dimaknai sebagai bentuk garis yang memiliki kesan stabil.
- Garis diagonal, garis ini dapat diartikan sebagai makna aktif, dinamis dan menarik perhatian.
penggunaan garis sendiri dapat memberikan
perbedaan dalam perasaan dan juga dalam menstimulus ataupun mengeksekusi
sebuah gagasan atau ide. Misalnya saja dengan mengubah tekanan,
lekukan, ketebalan, akan menimbulkan hasil yang berbeda. Penggunaan
garis dalam desain komunikasi visual tidak terikat dengan aturan dam
pakem tertentu, karena pada dasarnyagaris merupakan sebuah elemen visual
yang dapat dipakai dimana saja.
Dalam penggunaanya, sebuah garis perlu
diperhitungkan secara cermat, sehingga tidak terkesan asal-asalan dan
dipaksakan. Penggunaan variasi garis yang sangat bagus akan menambah
unsur estetika dan kenyamanan untuk orang yang melihat. Karena tujuan
dari desain komunikasi visual sendiri adalah untuk menyajikan informasi
baik verbal maupun visual agar dapat sampai dengan mudah, menyenangkan,
sekaligus mengesankan. Desainer grafis sering kali juga menggunakan
unsur garis sebagai ilustrasi.
2. Bidang (Shape)
Bidang atau biasanya juga disebut shape merupakan
segala bentuk apapun yang memiliki dimensi tinggi dan lebar bidang
dapat berupa bentuk-bentuk geometris seperti (lingkaran, segitiga,
segiempat, elips, setengah lingkaran, dan sebagainya) dan bentuk-bentuk
yang tidak beraturan. Bidang geometris memiliki kesan yang formal,
sedangkan bidang non geometris memiliki kesan yang lebih dinamis dan
tidak formal.
3. Tekstur (Texture)
Dalam desain grafis tekstur adalah nilai
halus dan kasarnya sebuah benda, atau juga bisa disebut nilai raba.
Penggunaanya dapat dimayakan untuk memberikan visual yang berkesan dan
berkarakter. Dalam sebuah desain komunikasi visual tekstur sering
digunakan untuk mengatur keseimbangan dan kontras. Pada prakteknya
tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda,
misalnya permukaan karpet, baju, kulit, kayu, dan sebagainya. Penggunaan
tekstur dalam desain grafis juga biasanya sering diaplikasikan pada
latar desain atau sering kita sebut background desain.
4. Ruang (Space)
Ruang atau space merupakan jarak anatara
suatu bentuk dengan bentuk yang lainnya, yang pada desain grafis
biasanya dapat dijadikan sebagai unsur pemberi efek estetika desain.
Dalam pengertian desain grafis area yang kosong yang berada diantara
elemen-elemen visual juga dianggap sebagai elemen desain. Bidang kosong
dimaksudkan untuk menambah kesan nyaman dan “istirahat” serta memberikan
kesan tekanan kepada objek visual yang ada dalam sebuah desain.
5. Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam desain
grafis yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek. Unsur ini
digunakan untuk memperlihatkan objek manakah yang kita mau tonjolkan
karena dengan menggunakan unsur ini seorang desainer grafis akan dapat
menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain
sehingga orang akan tahu skala prioritas objek yang akan dilihat
terlebih dahulu dibandingkan yang lainnya, misalnya saja untuk ukuran
suatu judul akan lebih besar dari skala objek yang lainnya.
6. Warna (Colour)
Warna adalah elemen dari unsur desain
grafis yang menjadi penarik perhatian paling utama. Penggunaan warna
yang tepat akan berbanding lurus dengan kualitas, citra, keterbacaan,
dan penyampaian pesan dalam desain tersebut. semisal adalah untuk
penggunaan warna yang lembut akan memancarkan kesan romantis, kedamaian,
dan kenyamanan. Sedangkan warna-warna tegas dan terang akan memberi
kesan dinamis. Menghindari memadukan warna yang salah adalah sangat
penting untuk menjauhi penafsiran yang salah oleh orang yang melihatnya. Warna memiliki karakteristik, kegunaan, dan makna masing-masing. Dalam seni rupa, warna dibagi kedalam 3 dimensi, yaitu:
- Dimensi Pertama: Hue
Pembagian warna berdasarkan nama-nama
warna, seperti merah, kuning, hijau, dan lainnya. Berdasarkan Hue,
kemudian warna dibagi lagi kedalam tiga golongan yaitu warna primer
(merah, kuning, biru), dan warna sekunder yang merupakan campuran dua
warna primer dengan komposisi yang seimbang. Misalnya percampuran warna
kuning dan biru akan menghasilkan warna hijau.
- Dimensi Kedua: Value
Value merupakan dimensi terang-gelapnya
warna, pada dasarnya setiap warna bisa diterangkan yang kemudian
hasilnya kan menjadi warna yang lebih muda. Contohnya adalah jika warna
biru diterangkan akan menghasilkan biru muda.
- Dimensi Ketiga: Intensity
Intensity dapat diartikan sebagai tingkat kemurnian atau kejernihan warna (brigtness of colour). Warna-warna yang belum dicampur dan masih murni disebut pure hue. Para
pelukis atau desainer grafis pada umumnya lebih sering mengekspresikan
karyanya dengan warna-warna turunan, karena biasanya warna-warna murni
terlalu mentah untuk diaplikasikan dalam sebuah lukisan.
Prinsip-prinsip desain grafis yaitu :
1. Keseimbangan (balance)
Sesuai namanya keseimbangan di sini berarti keseluruhan
komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Tidak berat sebelah.
Desainer harus memadukan keseimbangan antara tulisan, warna, atau pun
gambar sehingga tidak muncul kesan berat sebelah. Ada dua pangkal pokok
yang dipakai dalam menerapkan keseimbangan, yaitu keseimbangan simetris
dan asimetris. Di mana simetris berdasarkan pengukuran dari pusat yang
menyebar ke arah sisi dan kanan. Sedangkan asimetris berarti pengaturan
yang berbeda dengan berat benda yang sama di setiap halaman,
2. Kesatuan (unity)
Kesatuan dalam prinsip desain grafis adalah kohesi,
konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari
komposisi. Dengan prinsip kesatuan dapat membantu semua elemen menjadi
sebuah kepaduan dan menghasilkan tema yang kuat, serta mengakibatkan
sebuah hubungan yang saling mengikat. Karena penting adanya menyuguhkan
klien sebuah desain yang mengandung arti yang kuat sesuai dengan tema
yang diminta.
3. Ritme (rhythm)
Ritme adalah pembuatan desain dengan prinsip yang
menyatukan irama. Bisa juga berarti pengulangan atau variasi dari
komponen-komponen desain grafis. Irama dihasilkan oleh unsur-unsur yang
berbeda dengan pola yang berirama dan unsur serupa serta konsistensi.
Jenis irama meliputi regular, mengalir(flowing), dan prosesif atau
gradual.
4. Penekanan (emphasis)
Dalam setiap bentuk desain ada hal yang perlu ditonjolkan
lebih dari yang lain. Tujuan utama dari penekanan ini adalah untuk
mewujudkan hal itu sehingga dapat mengarahkan pandangan khalayak
sehingga apa yang mau disampaikan tersalur. Tapi yang perlu diingat
adalah tidak semua elemen harus ditonjolkan karena bila itu terjadi,
desain akan berakhir terlalu ramai dan pensan tidak dapat disampaikan.
5. Proporsi
Proporsi merupakan hubungan perbandingan antara bagian
dengan bagian lain atau bagian dengan elemen keseluruhan. Dapat
diartikan pula sebagai perubuhan ukuran/size tanpa perubahan ukuran
panjang, lebar, atau tinggi, sehingga gambar dengan perubahan proporsi
sering terlihat distorsi.
-Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Desain_grafis
https://ilmuseni.com/seni-rupa/seni-grafis/unsur-desain-grafis
http://www.jagodesain.com/2017/06/prinsip-desain-grafis.html
Sekian dari blog saya, apabila terdapat kekurangan saya mohon maaf.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar