Jumat, 28 September 2018

SEGITIGA EXPOSURE PADA FOTOGRAFI

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
-Pendahuluan-
Halo teman-teman pengunjung blog saya, kali ini saya akan memposting tentang segitiga exposure pada fotografi

-Pengertian-
Segitiga exposure adalah istilah yang digunakan untuk tiga elemen dasar dari exposure yaitu: aperture, shutter speed dan ISO.

-Latar Belakang-
Dalam memotret menggunakan kamera, ada 3 komponen utama pengaturan pencahayaan agar foto yang dihasilkan itu tidak terlalu terang (over-exposure) atau tidak terlalu gelap (under-exposure). Sehingga agar bisa mengatur 3 komponen utama itu, sebelumnya kita harus mengetahui apa-apa saja komponen tersebut, bagaimanakah cara mengaturnya yang benar, dan kemudian memotret gambarnya. 3 Komponen ini harus bisa 'bekerja sama' sehingga cahaya yang mengenai objek bisa terkondisikan.

-Maksud Dan Tujuan-
Memahami tentang segitiga exposure.

-Pembahasan-
1. DIafragma (Aperture)
Diafragma adalah komponen dari lensa yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kamera.

Diafragma lensa biasanya membentuk lubang mirip lingkaran atau segi
tertentu. Ia terbentuk dari sejumlah lembaran logam (umumnya 5, 7, atau 8
lembar) yang dapat diatur untuk mengubah ukuran lubang tingkap (aperture)
dimana cahaya akan lewat. Tingkap akan mengembang dan menyempit
persis pupil di mata manusia.

Diafragma merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi banyak tidaknya
penerimaan cahaya yang ada pada sebuah foto atau gambar.

Menurut Yozardi: bukaan diafragma (aperture) adalah alat pengatur cahaya
yang dapat masuk ke dalam lensa kamera. Bukaan diafragma berbentuk
lembaran bundar terbuat dari logam yang bisa membuka dan menutup

Diafragma terletak pada lensa dari kamera yang digunakan. Maka, setiap lensa memiliki kemampuan untuk membuka dan menutup diafragma yang berbeda – beda. Nilai diafragma dinyatakan dengan F/xxx misalnya F/1.4, F/2.8, F/10.
 
Desatria menjelaskan, Semakin besar angka diafragma berarti semakin kecil lubang lensa untuk dilewati cahaya.
 
Diafragma juga mempengaruhi ruang tajam atau biasa yang disebut DOF (Depth Of Field), dimana dengan diafragma yang besar (angka F kecil) akan didapatkan ruang tajam yang sempit, demikian pula sebaliknya.

Hubungan Diafragma dengan Exposure
Depth of Field
Depth Of Field atau DOF (Kedalaman Ruang) menyatakan range dari jarak yang
tajam dan blur. DOF sangat berhubungan dengan F-Stop atau Focal Point

Hubungan Diafragma dengan DOF


Hubungan Diafragma dengan Tujuan Pemotretan

2. Shutter Speed

Shutter Speed adalah kecepatan bukaan rana yang dapat mempengaruhi pencahayaan yang sempurna, mengontrol blur, dan membuat efek yang menarik.
 
Tepat didepan sensor kamera terdapat tirai berbentuk lempengan tipis yang disebut shutter/rana. Ketika kita memotret maka rana akan menutup dan membuka.
 
Shutter speed lambat berarti rana akan terbuka lebih lama(cahaya masuk lebih banyak) dan shutter speed cepat berarti rana akan terbuka lebih cepat(cahaya
masuk ke sensor lebih sedikit).

Hubungan shutter speed dan exposure

Efek dari Shutter Speed kepada objek bergerak/diam
  

Saat memotret dengan tangan, shutter speed harus lebih cepat dari 1/40
detik agar hasil foto tidak shake (blur akibat goyang).

3. ISO
ISO merujuk pada sensitivitas cahaya pada sensor. ISO tinggi berarti sensor akan lebih sensitive pada cahaya.
 
Biasanya mempunyai range 100-1600 (ada yang sampai 64000)
 
Pemakaian ISO tinggi akan menghasilkan “noise”
 
Perhatikan ISO yg direkomendasikan untuk setiap jenis kamera.
 
Contoh ISO


-Kesimpulan-
ISO, Shutter Speed, dan Aperture merupakan komponen segitiga exposure yang pastinya akan mempengaruhi tentang cahaya gambar.

-Referensi-

-Penutup-
Sekian dari postingan saya kali ini, apabila terdapat kesalahan atau kekurangan kata saya mohon maaf. 

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

1 komentar: