WHITE BALANCE
Munifah Ajrina
Oktober 30, 2018
1 Comments
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
-Pendahuluan-
Halo teman-teman semua! Berjumpa lagi di blog sederhana saya, kali ini saya akan memposting tentang white balance.
-Pengertian-
White balance (WB) adalah salah satu aspek dalam fotografi untuk menghasilkan warna sesuai yang diinginkan.
-Maksud dan Tujuan-
Memahami tentang apa itu white balance dan dapat mempraktekkan mencoba memfoto menggunakan white balance yang berbeda-beda.
-Pembahasan-
White Balance diperlukan agar warna dalam foto terlihat seperti warna yang sesungguhnya.
Warna obyek dalam foto sangat ditentukan oleh warna obyek dan warna cahaya yang jatuh pada obyek tersebut.
White balance berhubungan dengan color temperature.
White balance adalah tingkat kepekaan sensor kamera dalam menangkap warna putih sesuai dengan komposisi warna keseluruhan yang disebut dengan temperatur warna.
Konsep dasar white balance terletak pada “mereproduksi benda putih dalam warna putih di bawah sumber cahaya apa pun”. Fungsi ini mengoreksi nada warna yang timbul ketika foto diambil di bawah sumber cahaya tertentu dengan menambahkan warna pelengkapnya (clashing colour).
Beberapa mode yang umum terdapat pada kamera digital antara lain adalah :
1. Auto White Balance
Auto White Balance (AWB) adalah proses
internal kamera digital yang secara otomatis akan menyesuaikan terhadap
temperatur warna dari sumber cahaya yang ada. Bisa dibilang dalam proses
ini kamera ‘menebak’ temperatur warna dari sumber cahaya yang ada lalu
melakukan kompensasi dengan pergeseran warna seperlunya sehingga warna
yang dihasilkan menjadi natural.
Mode AWB ini dalam kebanyakan kasus bisa
diandalkan untuk pemakaian outdoor siang dan malam hari, dengan atau
tanpa lampu kilat. Seberapa baik AWB ini bisa mendapat warna putih yang
natural sangat ditentukan oleh berbagai faktor seperti jenis sumber
cahaya, suasana sekitar dan warna dari obyek yang difoto.
AWB akan
lebih aman bila digunakan saat siang hari dan pemakaian lampu kilat, dan
AWB bisa memberikan kinerja yang berbeda-beda bila menemui sumber
cahaya yang temperaturnnya cukup rendah atau cukup tinggi. Bila dengan
memakai AWB tidak memberikan hasil yang memuaskan, gunakan preset WB
yang sudah disesuaikan dengan berbagai macam temperatur warna.
2. Daylight White Balance (5000-6500 K)
Cahaya matahari sesungguhnya 5000K. Tapi langit biru ikut membirukan
foto kita sehingga koreksi 500K perlu diberikan. Menjadi 5500K. Di
bawah bayangan (misal bayangan rumah atau pohon) itu diberi Kelvin
tinggi karena yang mencahayai foto kita adalah pantulan langit biru
semata, atau sangat biru.
2. Daylight White Balance (5000-6500 K)
( kiri dengan auto white balance – kanan dengan daylight white balance )
Cocok digunakan pada siang hari yang tidak
berawan, namun kita harus berhati-hati karena temperatur warna akan
terus berubah seiring perubahan waktu pada siang hari. Namun, Banyak
juga fotografer yang menggunakan setting ini untuk menangkap gambar
warna-warni cahaya lampu pada malam hari.
3. Tungsten White Balance (2500-3500 K)
Disimbolkan dengan ikon bohlam. Karena itu cocok digunakan saat anda
memotret di ruangan dengan sumber cahaya bohlam. Preset ini cocok untuk
mengkompensasi sumber cahaya seperti lampu pijar yang berwarna
kekuningan dan biasanya dipakai untuk memotret indoor tanpa lampu kilat.
Preset
tungsten tidak akan cocok bila digunakan pada cahaya lampu halogen atau
lampu model baru yang hemat energy. Setting ini sangat akurat untuk
cahaya lampu pijar bohlam 60W.
Preset
Shade ini juga cocok digunakan pada pagi ketika sunrise dan sore ketika
sunset untuk meningkatkan warna emas pada cahaya matahari.
5. Cloud White Balance (6500-8000K)
Nah, Bagaimana cara melakukan setting custom (preset) white balance secara benar?, yuk ikuti langkah berikut ini:
3. Tungsten White Balance (2500-3500 K)
4. Shade White Balance (8000-10000K)
Preset untuk menghadapi temperatur warna
amat tinggi, biasanya terjadi saat berada dibawah bayangan matahari
atau kondisi sangat berawan. Ketika memotret objek dalam kondisi
naungan(cahaya yang terhalang oleh sebuah objek) kadangkala gambar yang
dihasilkan kebiruan, nah preset ini sangat cocok untuk kondisi tersebut.
5. Cloud White Balance (6500-8000K)
Disimbolkan dengan awan, gunakan saat
memotret di cuaca mendung. Preset ini untuk dipakai di saat siang hari
namun kondisi berawan (kadang bila memakai AWB hasilnya agak kebiruan).
Preset ini bisa menghasilkan warna yang lebih hangat bila dibanding
dengan preset Daylight saat dipakai di siang hari.
Kondisi lokasi pengambilan foto pada tempat terbuka (outdoor),
tetapi pada saat pemotretan kondisinya berawan. Efek warna yang
dihasilkan akan tampak pucat, maka untuk meningkatkan warna mode cloudy
dapat digunakan.
6. Fluorescent White Balance (4000-5000K)
Dalam bahasa Indonesia berarti berpendar
yang berasal dari lampu neon. Walaupun warnanya sama dengan sinar
matahari, namun kamera kadang menangapnya berwarna kehijauan, nah
setting ini sangat cocok saat anda mengalami situasi tersebut.
Preset
yang disesuaikan dengan temperatur warna dari lampu neon. Di pasaran
umumnya tersedia lampu neon dengan dua pilihan yaitu warm white dan cool
daylight, dimana temperatur warna kedua jenis ini berbeda. Warm white
punya temperatur rendah mendekati lampu pijar, sedang cool daylight
punya temperatur warna mendekati sinar matahari di siang hari.
7. Flash White Balance (5600K)
Preset yang disesuaikan dengan
temperatur warna dari lampu kilat kamera. Temperatur warna ini dianggap
yang paling natural, tidak kebiruan atau kekuningan.
Ketika flash digunakan kamera akan
otomatis mengaktifkan flash WB setting, nah jika gambar yang dihasilkan
berwarna kebiruan, setting ini akan mengatasinya.
8. Custom White Balance
Terkadang saat berada disebuah ruangan
yang memiliki pencahayaan yang kompleks ataupun saat berada di luar
ruangan kemudian temperatur cahaya yang tidak akurat. Nah dalam keadaan
ini anda bisa menggunakan custom white balance (white balance manual
preset di kamera Nikon), untuk memastikan akurasi white balance anda.
Sebelum melakukan setting, anda
membutuhkan kertas putih, baju putih maupun tembok putih, jadi carilah
obyek tersebut. Kalau benda putih tidak tersedia anda bisa menggunakan
benda berwarna abu-abu. Beberapa tas kamera memiliki bagian dalam
abu-abu yang mendekati gray card, dan anda bisa menggunakannya.
Tempatkan
kertas atau benda putih/abu-abu tersebut sehingga disinari cahaya yang
kompleks dimana anda akan memotret. Posisikan didepan kamera sehingga
kertas mengisi seluruh frame foto.
Set
fokus di posisi manual focus, lalu ambil metering. Usahakan exposure
yang berimbang (tidak under namun juga tidak over exposure). Lalu
fotolah kertas atau obyek tersebut. Langkah selanjutnya, saya ambilkan
contoh untuk kamera Canon 60D :
- Tekan tombol Menu, gunakan Main Dial untuk menuju tab kedua Shooting Menu. Gunakan Quick Control Dial untuk scroll ke kebawah ke posisi Custom White Balance, lalu tekan tombol Set.
- Gunakan Quick Control Dial lalu scroll ke foto yang barusan anda ambil. Tekan tombol Set lalu pilih OK.
*Tidak semua kamera disediakan fungsi penentuan white-balance manual menggunakan custom white balance.
-Kesimpulan-
White Balance adalah kemampuan kamera
dalam membaca/menterjemahkan warna putih berdasarkan sumber cahaya yang
ada. Sumber cahaya dapat mempengaruhi kemampuan kamera dalam membaca
warna putih ( biasanya oleh sensor kamera ), karena setiap sumber cahaya
mempunyai suhu yang berbeda sehingga bisa mempengaruhi kamera dalam
membaca warna putih.
White Balance karena berkaitan dengan
warna itu sebabnya white balance termasuk salah satu point penting dalam
dunia fotografi, warna sangatlah berpengaruh pada respon visual
manusia. Warna juga dapat menimbulkan rangsangan emosi,sehingga
masing-masing pribadi bisa mengemukakan perasaan yang berbeda-beda dalam
mengomentari suatu warna.
Untuk dapat mengukur skala warna
menggunakan CTC ( Correlated Color Temperatur ) dengan satuan Kelvin,
Suhu warna merupakan karakteristik warna yang terlihat dari sumber
cahaya, dihitung dengan menentukan temperatur cahaya pada garis
isotemperatur pada grafik kromatisitas.
Terdapat 8 Preset ( Opsi ) White Balance yaitu :
Auto White Balance
Tungsten
Daylight
Cloud
Shade
Flourescent
Flash
dan Custom White Balance
Fungsi dari White Balance sendiri
bertujuan white balance memerintahkan kamera agar mengenali temperatur
sumber cahaya yang ada. Supaya yang putih terlihat putih, merah terlihat
merah dan hijau terlihat hijau, atau dengan kata lain agar kamera
merekam warna obyek secara akurat dalam kondisi pencahaayan apapun.
Saya sangat merekomendasikan pemotretan
menggunakan RAW. Salah satunya adalah karena dengan memotret RAW kita
masih memiliki fleksibilitas untuk mengatur white balance di
komputer/laptop kita. Memang memilih white balance yang tepat akan
membantu sehingga proses pengolahan tidaklah terlalu lama. Akan tetapi
mengingat LCD kamera kita tidaklah sebagus (dan tidak dikalibrasi pula)
LCD yang ada di komputer / laptop, maka pemilihan white balance pasca
pemotretan adalah salah satu hal yang wajar untuk dilakukan.
-Referensi-
E-book Fotografi Pertemuan 10 White Balance oleh Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
-Penutup-
Sekian dari postingan saya kali ini apabila terdapat kesalahan atau kekurangan kata saya mohon maaf.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.