Rabu, 24 Oktober 2018

TEKNIK PRODUKSI PENYIARAN | BAGIAN 3

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
-Pendahuluan-
   Halo teman-teman pengunjung blog saya, berjumpa lagi di blog saya yang apa adanya, kali ini saya akan memposting tentang teknik produksi penyiaran bagian 3 yang merupakan lanjutan dari postingan yang sebelumnya.

-Pengertian-
   Penyiaran radio adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel dan atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersama oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.
   Fungsi siaran radio adalah menyampaikan informasi dari stasiun pemancar ke seluruh stasiun penerima dengan transmisi tanpa kabel (wireless). 

-Latar Belakang-
    Keberadaan radio berawal dari penemuan James C. Maxwell mengenai teori gelombang elektromagnet yang kemudian direalisasikan oleh Henrich Hertz pada 1887. Kemudian Marconi menemukan metode transmisi suara tanpa kabel dan dilanjutkan dengan penyempurnaan eksperimen tentang berbagai susunan transmisi tanpa kabel oleh Nicola Tesla. Kemudian David Sarnoff mengemukakan ide tentang bagaimana jika stasiun penerima dibuat secara massal sehingga dapat dijadikan sebagai peralatan rumah tangga seperti halnya piano atau phonograph yang dapat menghadirkan musik ke dalam rumah secara wireless.
-Maksud dan Tujuan-      
   Agar dalam penyampaian informasi, anda semua diharapkan mampu menyerap dan menganalisis teknik-teknik serta tata urutan yang ada dalam produksi penyiaran.
-Pembahasan-
   Seperti yang sudah saya bagikan di artikel sebelumnya, dalam penyiaran radio itu terdapat beberapa hal yang harus kita susun diantaranya ada Materi Penyiaran dan juga Penjadwalan Penyiaran.

    Nah sekarang saya akan melanjutkan pembahasan kita.
Produksi Program Siaran Radio

1. Peralatan dan Bahan Produksi Audio
   Microphone adalah alat bantu yang merubah getaran suara menjadi getaran listrik. Microphone merupakan input utama dari peralatan audio, karena peka terhadap getaran suara maka tata letaknya menjadi perhatian khusus agar suara- suara yang tidak diperlukan tidak masuk ke dalam microphone dan mengganggu suara yang kita perlukan. Berdasarkan pada media perambatannya maka microphone dibagi menjadi 2, yaitu : wiring mic (menggunakan kabel) dan wireless mic (tanpa kabel).
   Berdasarkan pada arah penangkapannya microphone dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Uni Direct (satu arah)
   Microphone yang wilayah penangkapan suaranya hanya dari arah di depannya saja. Cirinya adalah bentuknya ramping, dipergunakan untuk wawancara agar dari arah depan saja yang tertangkap suaranya.

b. Omni Direct (segala arah)
   Microphone yang wilayah penangkapan suaranya dari segala arah. Cirinya adalah bentuknya tidak terlalu ramping, sensitivitasnya rendah dan biasanya digunakan untuk membuat general sound.

c. Bi Direct (2 arah)
   Microphone yang wilayah penangkapan suaranya dari 2 arah. Cirinya adalah sensitivitasnya rendah, dipergunakan untuk membuat rekaman live agar dapat menangkap suara dari arah depan dan belakang.
   Berdasarkan pada typenya microphone dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Dynamic Microphone, adalah microphone yang menggunakan prinsip kerja induksi. Getaran suara menggerakan membran/diafragma, getaran yang dihasilkan membran menggerakan moving coil yang berada dalam medan magnet sehingga akan menyebabkan timbulnya arus listrik. Dynamic microphone memiliki ciri : tidak memerlukan catudaya, berat (karena ada trafo), Respon Frekuensi lebih rendah dibanding Microphone Condensor dan dapat menangkap suara dari instrumen yang keras (drum, trompet, dsb).
b. Carbon Microphone, adalah microphone yang menggunakan prinsip kerja nilai hambatan/resistor (berbahan arang) yang berubah-ubah. Carbon Microphone memiliki ciri : catu daya besar, berat (karena ada trafo), Respon
Frekuensi lebih rendah dibanding Dynamic Microphone, contohnya adalah telepon rumah.
c. Condensor Microphone, adalah microphone yang menggunakan prinsip kerja condensator. Getaran suara. Condensor Microphone memiliki ciri : perlu catu daya, Respon Frekuensinya flat, sensitivitas tinggi, noise rendah, membutuhkan pre-amp untuk mencocokkan impedansi capsul condensor dengan low impedance input.
   Berdasarkan pada tata letak yang disesuaikan dengan fungsinya secara garis besar terdapat 3 jenis, yaitu :
a. Mikrofon untuk announcer, sebaiknya digunakan Condensor Microphone dengan pola tangkapan uni directional. Diletakkan kira-kira 15-30 cm di depan mulut. Perlu diperhatikan keras atau pelan sumber suara dibandingkan dengan kondisi akustik ruang dan gangguan sekitar.
b. Mikrofon untuk dialog, 1 mic untuk untuk 2 pembicara yang berdampingan akan berakibat keduanya harus duduk merapat selain itu jika volume suara keduanya tidak sama akan membuat operator kesulitan mengaturnya.
c. Mikrofon untuk drama, 1 mic untuk 2 pemain (biasanya bi directional atau omni directional). Supaya mic tidak terlihat oelh penonton digunakan Gun Microphone dengan pola patern super cardioid.
   Disamping micropon peralatan produksi audio diantaranya alat sumber audio yang akan direkam, mixer, equalizer, amplifier, headpoe/speaker, audio tape recorder (multi trax) atau komputer.
Bahan Produksi Audio, adalah bahan yang digunakan untuk menyimpan audio yaitu pita tape dalam bentuk roll atau kaset audio blank. Sedangkan bahan lain sebagai perlengkapan pendukung seperti bateray untuk mic dan untuk peralatan lainnya. Dan sebagainya.
Membuat naskah program Radio
   Naskah dalam pengertian ini adalah hasil karya pengarang yang dituangkan ke dalam tulisan kemudian disajikan dalam bentuk program. Hal yang perlu diperhatikan dalam naskah adalah :
Identitas Naskah, hal ini sangat penting karena berisi informasi mengenai jenis program, proses produksi, sound effect yang dubutuhkan.
Nomor Urutan Dialog Antar Pemain, akan sangat berguna saat proses produksi karena jika terjadi kesalahan (kesalahan baca, kesalahan rekam) proses pengulangan akan dapat diketahui mulai dari mana dan berakhir di mana.
Penulisan, gunakan huruf kecil kalimat yang disuarakan dan gunakan huruf kapital untuk keterangan atau perintah. Gunakan pula tanda baca dengan menggunakan garis miring / untuk koma, // untuk titik koma dan /// untuk titik pada bagian yang harus dibaca atau disuarakan. Gunakan sistem penulisan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
-Kesimpulan-
   Dalam penyiaran radio, selain kita harus menyusun Materi Siaran dan Penjadwalan Siaran, kita dituntut untuk menyusun rencana produksi program penyiaran, menyiapkan bahan produksi, dan juga membuat naska program radio.
-Referensi-
kelas_smk_tek-penyiaran-dan-prod-program-jilid1_sri.pdf
-Penutup-
   Sekian dulu dari postingan saya kali ini, sampai jumpa di postingan blog saya selanjutnya, apabila terdapat kesalahan atau kekurangan saya mohon maaf karena kesempurnaan hanya milik Allah. Semoga blog ini bisa bermanfaat untuk kita semua.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.





1 komentar: