Assalamu'alaikum Wr. Wb.
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyiaran
http://sieditor.blogspot.co.id/2012/04/tahapan-produksi-program-acara-televisi.html
https://www.academia.edu/7326728/Perlengkapan_dan_Jalur_Kerja_Studio_Televisi_and_Radio
-Pendahuluan-
Halo teman-teman pengunjung blog saya, kali ini saya akan memposting tentan produksi program televisi. Selamat membaca!
-Pengertian-
Siaran TV memiliki arti dan fungsi yang sangat penting untuk
penyampaian informasi dari pemerintah maupun dari sumber-sumber yang
lain untuk kepentingan nasional maupun regional. Informasi dari
pemerintah berupa berita-berita pembangunan diseluruh wilayah Negara,
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pengetahuan dan memotivasi masyarakat untuk membangun daerahnya.
Merencanakan sebuah program TV, seorang produser professional akan
dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam,
seperti materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi (financial), organisasi produksi dan tahapan pelaksanaan produksi.
-Latar Belakang-
Dengan kemajuan teknologi di bidang elektronika komunikasi dan komputer sangat mendukung kemajuan dalam teknologi informasi. Sehingga kebutuhan akan informasi dalam kehidupan modern seperti saat ini dapat terpenuhi dengan pemanfaatan produk teknologi informasi. Produk-produk tersebut seperti : telex, facsimile, telepon, radio, televisi, jaringan komputer atau internet dan satelit.
Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio-visual merupakan media
paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat
secara luas. Hal ini disebabkan oleh satelit dan pesatnya perkembangan
jaringan televisi yang menjangkau masyarakat hingga ke wilayah
terpencil. Kultur yang dibawa televisi dengan sendirinya mulai tumbuh di masyarakat.
-Maksud dan Tujuan-
Maksud dan tujuan dari dibuatnya program televisi diantaranya:
* Mendapatkan penonton/pemirsa atau penonton sebanyak-banyaknya
* Mendapatkan audien yang lebih spesifik sesuai dengan program televisi yang ditayangkan
* Mendahulukan program-program yang dapat meningkatkan rating stasiun televisi itu sendiri.
* Mendapatkan apresiasi berupa penghargaan dari berbagi pihak demi meningkatkan stasus
* Menayangkan program demi kepentingan publik.
-Pembahasan-
Dalam Produksi penyiaran Televisi, ada
berbagai hal yang harus kita ketahui. Dibawah ini adalah hal-hal yang
harus diketahui oleh kita semua
-Jenis Informasi pada Siaran Televisi-
Pada Produksi progrsm televisi, terdapat jenis-jenis program yang
ada dalam penyiaran televisi. Jenis siaran Televisi, yang dapat
dikelompokkan menjadi :
1. Berita.
Beberapa stasiun siaran TV mengemas berita ini sesuai dengan selera
masing-masing. Misalnya dengan menamakannya program liputan. Berdasarkan
waktu siarnya lalu dikenal dengan nama liputan pagi, liputan siang,
liputan petang dan liputan malam. Ada juga yang memberikan nama berita
pagi, berita nusantara, berita siang, berita nasional dan berita malam.
Ada pula yang menamakan topic pagi, topic siang, topic petang dan topic
malam. Demikian pula yang menamakan focus, seputar Indonesia, expose,
redaksi, metro hari ini dan sebagainya.
2. Hiburan.
Siaran hiburan ini juga dikemas secara sangat variatif oleh setiap
stasiun siaran TV. Misalnya film, sinetron, musik, kesenian, drama dan
sebagainya. Film dapat dibedakan menjadi film anak-anak, dan untuk orang
dewasa, Fim cerita, legenda, komedi dan sebagainya.
3. Entertainment
Jenis ini juga tergantung setiap stasiun siaran TV dalam mengemas
program ini. Mereka saling menyuguhkan yang terbaik dan berusaha membuat
semenarik mungkin untuk merebut pemirsanya. Hal ini kita sadari dan
maklumi karena saat ini telah banyak stasiun penyiaran TV dengan
kualitas dan karakternya masing-masing.
4. Iklan.
Terdapat dua kelompok iklan yaitu iklan layanan masyarakat dan iklan
produk barang tertentu dengan tujuan profit/ mencari keuntungan.
Iklan layanan masyarakat seperti hemat energi, beralih dari minyak tanah
ke kompor gas dan sebagainya. Iklan yang profit misalnya rokok, pasta
gigi, minyak goreng, dan sebagainya.
-Khalayak atau Pemirsa yang menjadi target Program televisi-
Khalayak sasaran siaran televisi didasarkan pada : Umur dan
Status Sosial. Berdasarkan umur pemirsa televisi dikelompokan menjadi 3
yaitu
1. Anak-anak : Umur 5 sampai 10 tahun
2. Remaja/ Teeneger : Umur 15 sampai 25 tahun
3. Dewasa/ Adult : diatas 25 tahun
Berdasarkan Status Sosial pemirsa televisi dibagi menjadi 3
kategori/ class, yaitu :
1. Kategori High Class: Kategori ini merupakan komunitas orang yang
mempunyai status sosial/ pekerjaan tinggi seperti Pengusaha/ Boss, Orang
Kaya dll.
2. Kategori Medium Class : Kategori ini merupakan komunitas orang yang
mempunyai pekerjaaan sedang seperti mahasiswa, pelajar, pegawai,
TNI/Polri, wiraswasta, dll.
3. Kategori Low Class : Kategori ini diisi oleh komunitas buruh dan
pengangguran.
-Stasiun Pemancar TV-
1. Studio Pemancar TV
Sebuah stasiun pemancar harus mempunyai kelengkapan alat dan
tempat/ruang sebagai pendukung program acara yang sudah dibuat.
Kelengkapan studio sebuah stasiun siaran TV meliputi,
a. Ruang Studio Siaran.
Tempat penyiar / reporter menyiarkan informasi/berita. Ruangan ini
dilengkapi meja dan kursi siar serta dekorasi ruang yang mendukung
estetika, Sistem penerangan studio, mic jepit dan beberapa kamera TV
studio. Ruangan ini juga bisa digunakan untuk shoting paket siaran
studio yang lain seperti dialog dan sebagainya.
b. Ruang Pengendali (control Room) Studio TV
Merupakan Tempat produksi suatu acara bisa untuk Mixing paket siaran.
Ruangan ini berfungsi sebagai ruang pengendali rekaman yang di dalamnya
dilengkapi dengan peralatan studio seperti mixer video, TV monitor
setiap sumber audio visual satu monitor dan sebuah master monitor TV;
Switcher
Video, Switcher lampu, VTR, VCD/DVD player, Telecine (pada stasiun yang
besar memiliki ruang tersendiri), komputer dan sound system untuk
keperluan talk back dengan ruang siaran maupun sebagai sumber
audio/musik.
c. Ruang Telecine
Pada studio yang lengkap telecine diletakkan pada ruang tersendiri.
Telecine adalah peralatan transfer audio visual dari film, slide menjadi
video audio.
Peralatan yang ada pada ruangan ini adalah proyektor film dari ukuran 8
mm, 16 mm, 35 mm, 70 mm. ukuran ini disesuaikan dengan jenis ukuran film
yang sudah standar ; Kamera Video untuk shoting proyeksi film sehingga
menjadi
gambar video; sound system dan sebagainya.
d. Ruang Produksi/editing program
Merupakan Tempat memproduksi suatu paket acara setelah proses shoting
selesai. Ruangan ini terdapat peralatan produksi analog atau peralatan
produksi digital. Pada stasiun siaran TV yang besar ruang studio produksi
analog dan digital dibuat terpisah/tersendiri. Proses produksi digital
merupakan pengembangan proses analog dikarenakan perkembangan
teknologi peralatan karena perkembangan di bidang elektronika. Sehingga
studio produksi analog sudah tidak efektif lagi disamping bahan
produksinya semakin langka dan mahal. Tetapi juga masih banyak yang
memanfaatkan
supaya peralatan yang sudah ada tidak terbuang begitu saja.
Peralatan studio produksi program analog terdiri dari mixer/switcher
video, sumber video seperti VTR, VCR, VCD/DVD player; VTR/VCR untuk
perekaman master; TV monitor; mixer audio, sumber audio seperti mic,
tape deck,
equalizer, amplifier, PH, tape recorder, speaker, headpon dan sebagainya.
f. Ruang pemancar
Adalah ruangan untuk menempatkan perangkat pemancar TV. Ruangan ini
berisi cabin-cabin peralatan elektronik pemancar dan penerima sinyal
frekuensi gelombang TV dengan maupun gelombang mikro dari dan ke
satelit. Selanjutnya dipancarkan ke masyarakat melalui peralatan
pemancar dan antena yang dipasang di tower yang berada di luar studio.
g. Ruang Properti
Adalah tempat pembuatan sarana pendukung untuk seting tempat/ruang
sehingga sesuai dengan situasi dan kondisi yang diharapkan oleh naskah
produksi TV. Tempat ini digunakan untuk merancang dekorasi, pembuatan
lukisan untuk background, pembuatan miniatur, maket dan sebagainya.
h. Auditorium
Adalah ruangan ini digunakan untuk berbagai acara seperti panggung
musik, kesenian/budaya, lawak, talkshow interaktif dan acara-acara life
lain yang akan melibatkan banyak artis maupun penonton/peserta.
Peralatan yang dipasang di ruangan ini diantaranya sound sistem, genset,
lampu spot dan tata lampu panggung, lcd monitor layar lebar, dan set
peralatan rekaman video.
i. Ruang Sidang/Rapat
Adalah ruangan ini digunakan untuk pertemuan, rapat koordinasi,
diskusi dan sebagainya. Biasanya terdapat beberapa ruang jenis ini
dengan ukuran
yang bervariasi. Peralatan yang ada ditempat ini diantaranya meja,
kursi, laptop, lcd proyektor, layer dan sound system. Seting tempat
duduk dapat diatur berubah-ubah sesuai dengan selera/ menurut kebutuhan.
j. Ruang Discotique/Perpustakaan
Adalah ruangan ini sebagai tempat penyimpanan perangkat lunak seperti
kaset video hasil shoting sebagai bank gambar, kaset / tape / CD hasil
produksi program dan musik lagu,instrumental, sound efek dan sebagainya
yang disusun rapi dengan penomeran khusus, sehingga memudahkan
pencarian. Disamping software (perangkat lunak) juga untuk menyimpan
arsip
naskah program, buku-buku referensi dan sebagainya. Ruangan ini
dilengkapi dengan computer untuk keperluan administrasi dan juga
disediakan hardware(perangkat keras) untuk memutar ulang program serta
ruang baca.
k. Ruang Gudang / Peralatan
Adalah ruangan ini digunakan untuk menyimpan berbagai peralatan
stasiun siaran TV dengan tujuan agar dapat diadministrasikan dengan
baik. Peralatan-peralatan tersebut diantaranya kamera, lampu, tripot,
kabel-kabel TV monitor, mixer video, sound sistem dan peralatan lain
yang tidak dipasang tetap. Peralatan ini biasa digunakan untuk shoting
outdoor.
l. Ruang Bengkel
Adalah ruangan ini digunakan oleh petugas perawatan dan perbaikan
peralatan untuk menangani peralatan-peralatan yang rusak untuk
diperbaiki.
m. Ruang Humas dan Marketing. Ruangan ditempati oleh manager dan staf
bagian humas dan pemasaran untuk merencanakan dan menjual program siaran
kepada masyarakat pengusaha melalui pemasangan iklan.
n. Ruang Sekretariat
Adalah ruangan ini merupakan ruangan kantor yang ditempati oleh
pimpinan dan staf sekretariat untuk melaksanakan kegiatan administrasi
perusahaan penyiaran TV.
o. Ruang Manager.
Merupakan ruangan kantor yang ditempati oleh para manager untuk melaksanakan tugasnya memanage perusahaan penyiaran TV
-Peralatan Studio TV dan Fungsinya-
Pada ruang studio siaran terdapat beberapa peralatan sebagai berikut.
a. Kamera studio yang dilengkapi tripot dan dolly / craine. Kamera
berfungsi untuk menangkap gambar/visual dari obyek. Biasanya telah
dilengkapi micropon untuk menangkap suara didepan kamera. Kamera juga
dilengkapi
dengan VCR untuk merekam gambar dan suara dari obyek. Tripot berfungsi sebagai penyangga kamera agar tidak goyang.
b. Lampu studio yang dipasang tetap dan lampu portable yang dilengkapi
dengan stand lampu. Lampu berfungsi untuk penerangan agar cahaya yang
mengenai obyek mencukupi untuk memenuhi kebutuhan kamera, sehingga dapat
diperoleh gambar yang berkualitas/jelas. Lampu studio yang di pasang
tetap pada plafon diatas arena shoting jumlahnya lebih dari 10 lampu dan
arahnya diatur sehingga mengarah pada obyek.
c. Switcher box lampu. Terdiri dari kumpulan switch (skakelar) lampu
yang masing-masing berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu
studio. Switcher box dihubungkan ke sumber listrik melalui panel
sekering pengaman otomatis/MCB ke switcher utama jenis handle.
d. TV monitor. Berfungsi sebagai display kamera untuk memonitor hasil
pengambilan gambar setiap kamera sehingga bisa diketahui kualitasnya
agar dipilih sutradara untuk direkam di master VTR. Oleh karena itu
Setiap kamera dipasang satu monitor. Master VTR juga membutuhkan
dipasang satu monitor untuk mengetahui gambar dari kamera mana yang
sedang direkam di VTR. Pemilihan gambar dilaksanakan oleh switcherman
dengan memilih menggunakan mixer Video yang telah dilengkapi dengan
vasilitas switcer.
e. Mixer/Switcher video digunakan untuk menerima masukan dari setiap
kamera yang digunakan untuk shoting dan meneruskan ke VTR untuk direkam.
Alat ini juga berfungsi untuk memilih gambar dari kamera mana yang akan
direkam ke VTR. Dan efek-efek apa yang akan dipilih dan digunakan
sebagai transisi perpindahan gambar dari kamera yang satu
ke kamera yang lain oleh sitcherman atas perintah sutradara.
f. VTR (video tape recorder) / VCR (video cassette recorder). Digunakan
untuk merekam gambar dan suara obyek yang dishoting. VTR menerima
masukan gambar dari mixer video dan masukan suara dari mixer audio atau
langsung dari micropone yang dipasang pada obyek shoting. Keluaran dari
VTR dihubungkan ke pesawat pemancar yang ada diruang pemancar untuk
dipancarkan sebagai siaran langsung atau direkam dulu pada pita
magnetis, diedit dan dijadikan dalam bentuk kaset atau keping VCD/DVD
program
untuk siaran tunda/tidak langsung.
g. Sound system yang terdiri dari mic, mixer audio, equalizer,
amplifier, speaker, headpone, tape recorder/cassette recorder, piringan
hitam, CD/DVD player dan sebagainya. Sound sistem digunakan untuk
keperluan talk back
komunikasi antara kamerawan dengan sutradara/pengarah dalam rangka
koordinasi, pemberian instruksi oleh pengarah kepada kamerawan.Talkback
juga disalurkan ke ruang-ruang lain seperti ruang telecine untuk
koordinasi pemutaran film, slide dan sebagainya.
h. Telecine yang terdiri proyektor film 8 mm, 16 mm, 35 mm, 70 mm,
screen, dan pengarah proyeksi, kamera video, tv monitor. Telecine
berfungsi untuk mengubah dari bentuk film ke video sehingga dapat
disiarkan ke masyarakat
melalui pemancar TV
i. Komputer editing. Yaitu komputer yang berisi program aplikasi untuk
keperluan editing program dan animasi seperti program pinacle studio,
matrox, adobe premiere dan sebagainya. Sebagai komputer editing video
perlu memiliki memori yang besar demikian pula kapasitas hard disk yang
besar pula untuk menyimpan data-data gambar yang cukup banyak.
Setelah beberapa hal diatas, ada ti hal penting lagi yang harus kita ketahui. Tiga hal itu adalah
1. Materi Produksi
Bagi seorang Produser, materi produksi dapat berubah apa saja,
kejadian, pengalaman, hasil karya, benda, binatang, manusia merupakan
bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang bermutu. Seorang produser
profesional dengan cepat mengetahui apakah materi atau bahan yang ada
dihadapannya akan menjadi materi produksi yang baik atau tidak
Kepekaan kreatif dalam melihat materi produksi ini, dimungkinkan oleh
pengalaman, pendidikan dan sikap kritis. Selain itu, visi akan
menentukan banyak kesanggupannya menjadikannya materi produksi itu
berkualitas. Visi sangat menentukan pilihan materi produksi.
Suatu kejadian yang istimewa biasanya merupakan materi produksi yang
baik untuk program-program dokumenter atau sinetron. Tentu saja kejadian
itu masih harus dilengkapi dengan latar belakang kejadian dan hal-hal
lain yang perlu, untuk menjadikan program itu sebuah program yang utuh.
Untuk itu, masih diperlukan riset yang lebih mendalam agar semua data
yang bersangkut-paut dengan materi produksi itu.
Dari hasil riset materi muncul produksi gagasan atau ide yang
kemudian akan diubah menjadi tema untuk program dokumenter atau sinetron
(film TV).
2. Sarana Produksi
Saran produksi yang menjadi sarana penunjang terwujudnya ide menjadi
konkret, yaitu hasil produksi. Tentu saja diperlukan kualitas alat
standar yang mampu menghasilkan gambar dan suara secara bagus. Kepastian
adanya peralatan itu mendorong kelancaran seluruh kesiapan produksi.
Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi,
yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara dan
unit peralatan pencahayaan. Sebaiknya setiap unit memiliki daftar
peralatan (equipment list) sendiri-sendiri.
Pertimbangan penggunaan peralatan dan jumlahnya tergantung pada program yang akan diproduksi. Produksi musik life show memerlukan
jumlah berlipat untuk tiap unit dibandingkan dengan produksi Electronic
News Gathering (ENG) untuk liputan berita yang sering kali hanya
menggunakan satu kamera, mike, dan satu lampu. Didalam perencanaan,
daftar peralatan (equipment list) berikut ini sangat perlu dibuat untuk
mengetahui jumlah dan macam peralatan yang dipakai.
3. Tahapan Produksi
Suatu program acara televisi memerlukan perencanaan dan pertimbangan
yang matang untuk dapat diproduksi. Mulai dari materi yang menarik,
tersedianya sarana dan biaya, serta organisasi pelaksana. Suatu produksi
program yang melibatkan banyak peralatan, orang dan biaya yang besar
memerlukan suatu organisasi yang rapi agar pelaksanaan produksi jelas
dan efisien.
Tahapan produksi menurut Gerrald Millerson terdiri dari tiga bagian yang
biasa disebut dengan standard operation procedure (SOP),yaitu:
1) Pra-Produksi
Merupakan tahap perencanaan dan persiapan dari sebuah produksi, tahap ini meliputi:
a) Ide
atau gagasan, yaitu penemuan atau pemilihan ide apakah menarik dan layak
dijadikan sebuah program. Kemudian dilanjutkan dengan riset dan
pengembangan gagasan tersebut.
b) Pembuatan naskah kasar serta treatment produksi dari hasil pengembangan gagasan dan riset.
c) Perencanaan
awal, tahap ini meliputi perencanaan interprestasi produksi (planning
meeting), stage desain, tata cahaya, tata suara, make up, wardrobe dan
fasilitas teknik.
d) Pengadaan casting dan menentukan artis, kemudian blocking dan penyempurnaan naskah.
e) Perencanaan
teknis, tahap ini untuk menentukan peralatan yang dibutuhkan sesuai
konsep seperti pemilihan kamera. Perencanaan grafis, konstruksi
produksi, penyelesaian administrasi kontrak dan perijinan, budgeting
serta pemantapan produksi.
f) Rehearsal
script, yaitu naskah yang digunakan untuk persiapan ketika latihan,
dalam naskah ini sudah tercantum secara detil tentang setting, karakter,
dialog dan adegan.
g) Pra-studio
rehearsal, dimulai dengan briefing kru serta reading para pemain yang
dipimpin oleh sutradara atau pengarah acara. Pengarah acara mengarahkan
pemain, blocking, posisi, pengadeganan sesuai dengan treatment yang
dibuat.
h) Run
trough, dimana rehearsal studio dilakukan mulai dari blocking kamera,
tata cahaya, tata artistik dan pemain melakukan latihan hingga terbiasa
dan nyaman di studio.
2) Produksi
Setelah perencanaan dan persiapan matang, maka pelaksanaan produksi
dimulai. Pengarah acara memimpin jalannya produksi bekerjasama dengan
kru dan artis yang terlibat. Masing-masing kru melaksanakan tugasnya
seperti rehearsal yang telah dilakukan sebelumnya dan sesuai naskah
maupun rundown yang ada.
Apabila program acara bukan live show maka semua shot dicatat oleh
bagian pencatat dengan menyertakan timecode, isi adegan, dan tanda bagus
atau tidak. Catatan ini nantinya akan berguna saat proses editing.
Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap akhir shooting hari itu
juga untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sudah bagus. Apabila
tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya.
3) Pasca-produksi
Merupakan tahap akhir dari sebuah produksi program acara televisi,
setelah produksi lapangan maka materi masuk dalam pos editing. Tahap ini
meliputi:
a) Editing
Proses penyusunan gambar menjadi sebuah cerita yang padu dan
barkesinambungan sesuai konsep naskah. Dalam tahap editing ini yang
pertama dilakukan adalah:
1) Editing offline
Yaitu memilah materi yang dianggap bagus sesuai catatan selama produksi
berlangsung. Kemudian dilakukan capturing atau digitizing yaitu mengubah
hasil gambar dalam pita menjadi data file. Dalam editing offline ini
gambar disusun mengikuti urutan adegan namun bisa dimulai dari adegan
manapun mungkin dari tengah awal baru akhir, baru kemudian disusun
berurutan .
2) Editing online
Tahap ini adalah penyempurnaan dari editing offline yaitu penambahan
insert, pemberian efek gambar, suara, transisi, musik, credit title dan
penyesuaian durasi tayang.
3) Mixing
Setelah semua komponen gambar dan suara selesai disusun selanjutnya
adalah mixing audio sesuai standar penyiaran. Disini proporsi suara
diatur mana suara yang perlu dominan dan mana yang dijadikan backsound
jangan sampai suara saling mengganggu. Setelah semua selesai maka
selanjutnya adalah print to tape atau diubah kembali kedalam pita
kualitas broadcast.
-Kesimpulan-
Sebuah industri televisi tidak akan bejalan tanpa adanya program
acara. Program acara terdiri dari beberapa jenis, yaitu in house dan
program akuisisimerupakan program yang diproduksi sendiri oleh stasiun televisi itu sendiri. Sedangkan program akuisisi merupakan program yang dibeli oleh
pihak televisi. Program acara yang dibuat didalam studio baik siaran
langsung maupun siaran tunda memerlukan sistem dan perlengkapan kerja.
Sehingga semuanya dapat bersinergi dan menghasilkan program yang baik
dalam segi kualitas siar.
-Referensi-
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyiaran
http://sieditor.blogspot.co.id/2012/04/tahapan-produksi-program-acara-televisi.html
https://www.academia.edu/7326728/Perlengkapan_dan_Jalur_Kerja_Studio_Televisi_and_Radio
-Penutup-
Sekian dari postingan saya kali ini apabila terdapat kesalahan saya mohon maaf,
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
keren banget kak info infonya
BalasHapustapioka adalah tepung