Selasa, 23 Oktober 2018

WORKSHOP DATACENTER DEVELOPMENT & BEDAH BUKU BERSAMA PAK NATHAN

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
-Pendahuluan-
Halo pengunjung blog saya, kali ini saya akan memposting tentang kegiatan workshop datacenter yang saya ikuti pada hari ini, Selasa, 23 Oktober 2018 yang materinya diisi oleh Pak Nathan Gusti Ryan dari XP Solution.

-Latar Belakang-
Perkembangan teknologi informasi tidak bisa dipisahkan dari perkembangan teknologi dan infrastruktur server. Sedangkan infrastruktur Server System sendiri tidak lepas dari Standart DataCenter yang layak, memadai serta mengacu kepada standarisasi DataCenter Internasional.
Banyak orang yang menganggap bahwa membangun DataCenter atau membangun Ruang server itu mudah. Namun pada kenyataannya masih banyak yang SALAH dalam membangun DataCenter mereka karena umumnya mereka hanya berbekal Googling saja tanpa memahami standart DataCenter yang sebenarnya. Bahkan ada salah satu DataCenter pemerintahan yang mana mereka klaim sebagai DataCenter yang terbaik dilingkungan pemerintah se-propinsi. Betul. DataCenter ini merupakan DataCenter yang terbaik dipropinsi tersebut. Namun… masih banyak standart DataCenter yang tidak diterapkan, bahkan installasi AC saja masih salah.
-Maksud dan Tujuan-
Memberikan penjelasan bagaimana membangun data center sesuai standart yang sudah ditetapkan
-Waktu Pelaksanaan-
09.00-17.00

-Pembahasan-
Pada awal acara dibuka oleh mbah suro selaku owner dari BLC Telkom Klaten. Beliau mengisi materi tentang kondisi pendidikan SMK di Indonesia saat ini yang mengenaskan. Menurut beliau, sistem yang ada di sekolah pada saat ini merupakan sistem yang salah.

Kemudian setelah mbah suro selesai,dilanjutkan dengan pak nathan sendiri selaku pengisi materi. Diawali dengan perkenalan diri, kemudian beliau menceritakan tentang perjalanan karirnya sebelum diminta perusahaan untuk membuat ruang server dan datacenter.

Beliau juga menceritakan tentang disaat ingin membangun datacenter, karena sebelumnya belum pernah membuat, akhirnya dicarilah berbagai sumber di google. Namun ternyata sumbernya tidak lengkap dan kurang memuaskan. Akhirnya beliau pun memilih untuk melihat langsung ke ruang server dan datacenter dari perusahaan yang lain untuk mencari pengalaman dari perusahaan luar negeri maupun dalam negeri. Kemudian barulah beliau membangun datacenterdi perusahaan tempatnya bekerja.

Setelah itu beliau pun memiliki inisiatif untuk membuat buku membangun datacenter dan ruang server itu dikarenakan keterbatasannya sumber tentang hal tersebut.

Pada saat itu juga ada dijelaskan bahwa sebelum membangun datacenter juga diperlukan untuk memperhatikan letak lokasi gedung dan ruangan. Dimana bahwa ruang datacenter itu tidak boleh berada di daerah yang rawan bencana alam, terjangkau koneksi internet, dan tidak bisa dijangkau banjir.

Kemudian, datacenter juga memerlukan sumber daya listrik cadangan seperti genset, nah, genset itu sendiri tidak boleh diletakkan di lantai dasar, kenapa? karena ditakutkan genset akan tenggelam oleh banjir. Karena kebanyakan perusahaan meletakkan genset di lantai paling dasar.

Dan juga, komponen-komponen di ruang server perlu untuk memiliki redundant. Maksudnya redundant  itu adalah harus mempunyai cadangan satu lagi. Karena ditakutkan jika tidak mempunyai cadangan satu lagi, maka jika satu komponen itu bermasalah seperti tidak bisa menyala, pastinya rugi untuk perusahaan.

Kemudian di buku tersebut juga ada komponen-komponen yang digunakan untuk membangun ruang server, dan ukuran ruang server itu seperti apa contohnya.

Nah, berikut ini adalah beberapa foto dokumentasi ketika workshop dan sesudahnya.












-Kesimpulan-
Untuk membangun Data Center juga membutuhkan pengalaman yang banyak juga dan setiap alat" nya juga harus mempunyai cadangan alatnya karena untuk berjaga " jika satu alat mati maka alat kedua akan hidup .
-Referensi-
Buku Best Practice Membangun DataCenter & Ruang Server Untuk Perusahaan, Government dan UKM oleh Pak Nathan Gusti Ryan.

-Penutup-
Sekian dari postingan saya kali ini, apabila terdapat kesalahan atau kekurangan saya mohon maaf.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

1 komentar: